Pendirian Jurusan Tanah diawali dari pengembangan Laboratorium Ilmu Tanah pada tahun 1978 yang berada di bawah pengelolaan Jurusan Agronomi. Perkembangan berikutnya, pada tanggal 8 Desember 1983, Jurusan Tanah Fakultas Pertanian Universitas Jember secara resmi disahkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 056/O/1983. Berdasarkan Surat Keputusan Dirjen Pendidikan Tinggi Depdikbud No. 44/DIKTI/Kep/1984, Jurusan Tanah terdiri atas satu program studi, yaitu Program Studi Ilmu Tanah, yang pada saat itu didukung oleh tiga laboratorium, yaitu: (1) Laboratorium Mineralogi-Geologi, (2) Laboratorium Kimia Tanah, dan (3) Laboratorium Fisika Tanah, dengan tenaga dosen tetap sebanyak 8 orang. Untuk memenuhi kekurangan tenaga dosen yang ada, maka didatangkan dosen-dosen dari Jurusan Tanah Fakultas Pertanian UGM, tenaga peneliti dari Balai Penyelidikan Perkebunan Besar Jember dan dari tenaga ahli yang berasal dari PT. Perkebunan XXVI, XXVII. Disamping tenaga dosen, jurusan tanah saat itu juga didukung oleh dua orang tenaga laboran tetap dan satu tenaga teknisi tidak tetap.
Sejak tahun 1998, Program Studi Ilmu Tanah menempati gedung seluas 1.000 m2 yang berlokasi di kompleks Fakultas Pertanian Universitas Jember, Kampus Tegalboto. Pada saat itu PS Ilmu Tanah telah didukung oleh 6 Laboratorium, 20 tenaga dosen, 4 tenaga teknisi, satu tenaga administrasi, dan satu tenaga pembantu tidak tetap. Keenam laboratorium pada awalnya adalah: (a) Laboratorium Fisika dan Konservasi Tanah, (b) Laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah, (c) Laboratorium Biologi Tanah, (d) Laboratorium Klimatologi Pertanian. (e) Laboratorium Genesis dan Klasifikasi Tanah, dan (f) Laboratorium Sumberdaya Lahan.
Selama perjalanannya dari tahun 1983 hingga tahun 2007 Program Studi Ilmu Tanah di bawah Jurusan Tanah Fakultas Pertanian Universitas Jember menunjukkan perkembangan yang pesat. Tenaga dosen tetap yang dimiliki dari semula 8 orang pada tahun 1983 menjadi 24 orang pada tahun 2007 dengan kualifikasi pendidikan yang memadai. Laboratorium dari 3 laboratorium berkembang menjadi 6 laboratorium, dan ditunjang oleh 6 tenaga pendukung tetap (teknisi dan administrasi). Kegiatan dalam bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakatpun juga berkembang pesat. Berbagai kelengkapan fasilitas laboratorium, tenaga dosen dan tenaga pendukung, serta aktifitas penelitian para dosen, menyebabkan pelayanan pendidikan juga berlangsung dengan baik. Seiring dengan perkembangan tersebut, Jurusan Tanah telah 2 kali terakreditasi dengan predikat A.
Dalam perkembangannya, pada tahun 2019 bersamaan dengan dihilangkannya Jurusan Tanah, laboratorium Ilmu Tanah dirasionalisasi menjadi 4 laboratorium dengan menggabungkan laboratorium Klimatologi dan laboratorium Genesis dan Klasifikasi Tanah ke dalam Laboratorium Sumberdaya Lahan. Laboratorium yang ada saat ini berada di bawah Program Studi Ilmu Tanah, yaitu:
1. Laboratorium Fisika dan Konservasi Tanah,
2. Laboratorium Biologi Tanah,
3. Laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah, dan
4. Laboratorium Sumberdaya Lahan.