Sejarah Program Studi Ilmu Tanah

Universitas Jember merupakan perguruan tinggi hasil penegerian dari Universitas Tawang Alun yang didirikan pada tahun 1961 di bawah naungan Yayasan Tawang Alun. Berdasarkan Surat Keputusan (SK) Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan No. 151 Tahun 1964 tanggal 9 November 1964, Fakultas Pertanian UNEJ menjadi salah satu fakultas di lingkungan Universitas Jember.


Pengembangan Program Studi
Berdasarkan SK Dirjen Dikti No. 163/DIKTI/Kep/2007 tanggal 29 November 2007 tentang Penataan dan Kodifikasi Program Studi di Perguruan Tinggi, pada tahun 2008 Faperta UNEJ membuka dua Program Studi baru:

Sesuai Surat Dirjen Dikti No. 32/D/T/2010 tentang penggabungan Program Studi bidang Pertanian, PS Agroteknologi merupakan gabungan dari PS Budidaya Pertanian, PS Ilmu Tanah, dan PS Ilmu Hama serta Penyakit Tumbuhan. Sedangkan PS Agribisnis merupakan perubahan dari PS Sosial Ekonomi Pertanian/Agribisnis.

Sebelum penggabungan, pada tahun 2005, PS Ilmu Tanah memperoleh akreditasi "A" dari BAN-PT (No. Sertifikat 07596-07596/AK-IX-S1-017/UJXITN/X/2005) yang berlaku hingga 13 Oktober 2010. Namun, berdasarkan SK Dirjen Dikti No. 163 Tahun 2007, kegiatan pembelajaran di PS Ilmu Tanah dihentikan, meskipun sumber daya (jurusan, laboratorium, dosen, tenaga kependidikan, dan tata kelola) tetap terlibat dalam PS Agroteknologi.

Pada tahun 2016, melalui Keputusan Menristekdikti RI No. 246/KPT 1/2016, PS Ilmu Tanah Program Sarjana kembali dibuka, memberikan legalitas untuk menyelenggarakan pendidikan berbasis Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI).

Kekhasan PS Ilmu Tanah
PS Ilmu Tanah berada di wilayah tapal kuda dengan aktivitas vulkanik aktif (Gunung Bromo-Tengger-Semeru, Lemongan, Argopuro, Ijen, Raung, Baluran), menjadikannya memiliki potensi unik dalam mendukung visi dan misi Fakultas dan Universitas Jember.


Kepala Program Studi Ilmu Tanah dari  masa ke masa